Rabu, 10 Desember 2008

Peranan Kewirausahaan Dalam Membentuk Pribadi Manusia Seutuhnya


PERANAN KEWIRAUSAHAAN DALAM

MEMBENTUK PRIBADI MANUSIA SEUTUHNYA

Di susun oleh: Febrinaldi (02911)

Manusia adalah makhluk yang terbaik, dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Terbaik yang peneliti maksud disini adalah terbaik dari segala aspek: pertama, awal mula penciptaan; kedua, kodrat dan ketiga aspek pengetahuan. Ketiga aspek itu saling berhubungan satu sama lain. Manusia yang satu dengan manusia yang lain, serta makhluk hidup yang satu dengan yang lain ditandai oleh saling interaksi dan ketergantungan secara teratur yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dibicarakan secara parsial.

Manusia dalam melangsungkan kehidupan di dunia ini memerlukan kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat diklasifikasikan yang terdiri dari, kebutuhan primer, kebutuhan skunder, kebutuhan tersier dan kebutuhan luks. Manusia dalam memenuhi kebutuhan perlu berusaha atau bekerja, untuk bekerja atau berusaha manusia memerlukan keterampilan atau keahlian dan untuk mendapatkan atau memperoleh keterampilan atau keahlian manusia perlu belajar atau membutuhkan pendidikan.

Pendidikan atau evolusi belajar yang dilakukan manusia membuahkan hasil yang dapat sama-sama dinikmati oleh manusia sebagai makhluk pribadi atau individu dan manusia sebagai makhluk sosial yang bermasayarakat, berbangsa dan bernegara yaitu dengan ditemukan atau diciptakan ilmu pengetahuan baru berwujud teknologi yang bertujuan untuk mempermudah atau membantu kinerja manusia dalam melangsungkan kehidupan ini.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas, akan tetapi disisi lain dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan ilmu pengetahuan dan teknologi itu untuk kepentingan ”hasrat” sesaat. Hasrat sesaat yang penulis maksud disini ialah menyalurkan kepentingan-kepentingan yang dapat atau bisa merusak atau merugikan diri sendiri dan orang lain. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Tidak terasa jaman telah berganti dan sekarang manusia berada pada jaman era globalisasi, pusat-pusat informatika begitu mudah didapat, persaingan begitu ketat baik dibidang usaha atau pekerjaan maupun dibidang pendidikan. Proses globalisasi di satu sisi membuka peluang besar untuk perkembangan manusia, disisi lain membuka ketakutan-ketakutan dan ketidaksiapan manusia untuk menunjukkan skill yang dimiliki, sehingga manusia yang tidak siap menghadapi datangnya globalisasi menyatakan bahwa globalisasi sebagai sistem yang tidak manusiawi (Elfi, 2003:05).

Manusia adalah makhluk yang unik dan utuh, karena dalam jiwa manusia itu sendiri ada suatu potensi atau raksasa tidur yang belum sepenuhnya digali atau diasah oleh manusia itu sendiri. Potensi itu terletak pada pengolahan atau mensetting rasio dan hasrat manusia. Manusia itu terdiri dari jiwa dan badan yang saling melengkapi satu sama lain yang diibaratkan antara kendaraan dengan bensin, kendaraan itu akan berjalan apabila ada bensin, begitu juga dengan badan, badan itu akan bergerak atau berjalan apabila ada jiwa yang menggerakkannya, karena jiwa itu bersifat kekal sedangkan badan tidak. Segala sesuatu tingkah laku manusia itu digerakkan oleh jiwa, hidup ini tidak akan berjalan dengan harmoni tanpa adanya bimbingan dari kekuatan yang lebih tinggi. Berpuluh-puluh tahun lamanya manusia mengabaikan kekuatan atau potensi yang ada pada diri sendiri dalam tingkat kesadaran kosmik rasio manusia. Rasio adalah jendela hati atau pelita hati dan juga rasio itu kecerdasan yang sedang bekerja. Rasio bersifat non-fisik, namun rasio mengungkapkan jati diri melalui bentuk. Dengan demikian ada aturan yang menyatakan bahwa setiap rasio harus mencari bentuk dalam dunia fisik. Rasio manusia memiliki banyak kreativitas atau potensi yang dapat memenuhi kelangsungan hidup. Salah satu kreativitas manusia yang menonjol dan bisa membentuk manusia seutuhnya yaitu melalui wirausaha.

Kewirausahaan muncul sebagai gerakan untuk mempertanyakan kembali hasrat atau kebutuhan manusia yang begitu banyak. Kewirausahaan merupakan salah satu yang dapat membentuk pribadi manusia seutuhnya. Dengan adanya jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh setiap individu, secara eksplisit manusia bisa menunjukkan esensinya sebagai makhluk yang berketuhanan, dalam arti kata bahwa manusia yang tahu akan jati diri adalah manusia yang mengerti siapa dirinya dan dia akan tahu siapa itu Tuhan. Tujauan dari kewirausahaan itu adalah membentuk manusia yang mandiri, ulet, tangguh dan berani mengambil resiko serta dia tahu jati diri sendiri yang dapat bersaing dalam pasar global untuk kemajuan dan perkembangan bangsa ini.

Blonde (2001:19) menyatakan bahwa:

”Manusia baru dapat dikatakan manusia bernilai penuh, manakala ia dapat mengungkapkan pemikirannya secara diam-diam menjadi suatu tindakan yang sadar. Tidak semua tindakan dapat sepenuhnya disadari, namun yang paling baik ialah bahwa suatu tindakan hendaknya mendekati kesadaran, yang tidak perlu memutikan spontanitas. Sadar akan tindakan berarti bertanggung jawab atas tindakan. Tanggung jawab ini kembali menghadapkan manusia pada pertanyaan tentang makna yang dikerjakan”.

Menurut Dilthey dalam seminar nasional Dawami (2004), menyatakan bahwa semua hasil kreativitas manusia terdapat pada dunia idea “world of mind” yaitu dunia tempat beradanya gagasan, konsep, makna dan tujuan manusia yang terwujud pada kreativitas material atau kreativitas spiritual yang dikenal dengan istilah “objektivitionen des geistes” ekspresi kemampuan kreatif dan intelektual manusia. Idea inilah yang digunakan oleh wirausahawan untuk berkreasi dan merenovasi secara continues setiap usaha yang digelutinya, sehingga tidak jarang banyak juga yang berhasil atau sukses dalam usaha.

Andreas Harefa (2006:109), menyatakan bahwa wirausaha itu adalah orang yang senang berpetualangan untuk mendapatkan petualangan baru. Mereka selalu ingin bebas dan menikmati tantangan baru, meski tetap berada dikoridor bidang yang disenangi. Impiannya selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman. Sebagaimana yang diungkapkan oleh seoarang sastrawan prancis Balzak dalam skripsi widyatama (2006), yang menyatakan bahwa siapa saja yang berhenti bermimpi dan tidak mengindahkan keiginannya yang terdalam telah menjadi orang mati di dalam hidupnya dan jangan sampai hal itu terjadi, oleh karena itu jadilah seorang anggota aposisi yang disebut hidup, ubahlah eksistensi dengan berani menghayati impian sepenuh hati dan membiarkan terseret oleh impian tersebut, sehingga impian dan keinginan yang kuat memiliki peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Menjaga impian atau keinginan dengan diikuti usaha terus menerus tanpa mengenal lelah akan membawa manusia meraih sesuai dengan impian yang diharapkan.

Wirausahawan sejati itu sangat dipengaruhi oleh masa kecil, kalau masa kecil selalu dimanja, selalu dimudahkan urusan, selalu ditolong, maka bersiap-siaplah menuai anak yang tidak berdaya. Oleh karena itu bagi yang masih muda jangan bercita-cita melamar pekerjaan, tetapi berpikirlah menjadi wirausahawan. Bagi orangtua,tanamkanlah kepada anak-anak jiwa wirausaha semenjak dini, latih anak-anak untuk bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan (Dinsi, 2002:111)

Mengendalikan bisnis yang besar sangat berbeda dengan mengelola usaha yang masih kecil. Karena itu jika bisnis yang ditekuni lebih besar dari kemampuan pengelolanya, bisa dipastikan bisnis tersebut akan hancur (Dinsi, 2002:115)

Berbeda apa yang dinyatakan oleh Marx, ia menyakan bahwa kedudukan manusia itu adalah sebagai gattuna, makhluk alamiah. Manusia harus dibedakan dengan binatang, sebab manusia adalah makhluk bermasyarakat yang dilibatkan dalam proses produksi, hubungan kerja dan hubungan milik. Marx juga mengatakan bahwa manusia harus dipandang sebagai suatu yang konkrit dalam hubungannya dengan dunia sekitar yaitu sebagai makhluk yang bekerja. Pekerjaan menempatkan manusia sebagai makhluk hidup yang istimewa, karena dengan melalui pekerjaan manusia dapat meningkatkan harkat dan martabatnya.

Jika ada modal usaha yang lebih penting dari uang, berapapun besarnya, modal itu adalah ide-ide cemerlang dan impian yang menggairahkan pemiliknya. Kebanyakan wirausaha terkemuka memulai usahanya dengan modal dengkul (Andreas Harefa, 2002:15)

Kalau manusia mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalan kejujuran, orang akan percaya pada manusia. Kedua propesional, manusia harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan, membutuhkan orang merasa puas atas semua tindakan yang dilakukan. Ketiga inovatif, artinya manusia harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang sudah ada (Aa Gym, 2002: 108)

Menurut Joel Arthur Barker ada tiga (trilogi) kunci sukses yang harus diperhatikan oleh seorang wirausaha, yaitu; yang pertama keunggulan adalah karcis masuk untuk memulai sebuah permainan dalam bisnis, keunggulan atau excellence merupakan prasarat untuk bertahan. Tanpa adanya excellence manusia harus keluar dari gelanggang permainan alias bangkrut. Kedua adalah Inovasi merupakan model atau cara manusia berkreasi untuk memperoleh apa yang dinamakan dengan daya saing yang konstan dengan pesaing. Apabila excellence dan inovasi ini dikombinasikan, maka dapat dipastikan bahwa posisi manusia berada didepan dan manusia tidak akan keluar dari gelanggang permainan alias bangkrut malahan manusia akan mendapatkan apa yang dinamakan dengan laba atau keuntungan. Dan ketiga adalah antisipasi, mencari informasi yang akurat dan tepat untuk kelancaran dan kesuksesan diri, dengan adanya informasi tersebut manusia akan dapat memperkirakan kebutuhan pelanggan, lalu berinovasi dengan menghasilkan produk yang pas, sehingga manusia mampu menyajikan pada waktu yang pas pula (Andrea H, 2002:05)

Dari trilogy yang dikemukan oleh Barker di sempurnakan oleh Andreas Harepa menjadi sebuah konsep yang disebut dengan “ Tetra Darma Mahardika” yaitu semacam Internal spirit for success dalam diri manusia (roh kaberhasilan). Roh atau semangat merupakan motivasi sukses dalam diri manusia yang memungkinkannya bekerja secara excellence, berinovasi, dan mengantisipasi masa depan.





Tidak ada komentar:

Daftar Langsung dapat profit